Adaberbagai teknik pencahayaan dalam fotografi untuk menghasilkan efek tertentu seperti Heigh Key Lighting, Candle Light, Horror Lighting, dan lainnya 3. Filter cahaya juga berfungsi sebagai penerus warna-warna tertentu.
Dzargon – Fotografi tanpa cahaya itu ibarat foto tanpa foto. Yup benar sekali karena sejatinya Fotografi adalah seni melukis dengan cahaya jadi apa yan ingin dilkuis jika kuasnya tidak ada. Hal yang sama juga dilakukan oleh fotografer indoor yang di dalam foto studio mereka. Jika cahaya tidaklah cukup, maka dibuatlah artificiell lighting dengan bantuan flash atau ligthing buatan agar cahaya yang digunakan dalam memotret cukup. Keuntungan dari artifial Ligthing justrtu bisa menghasilkan gambar yang lebih artistik dibandingkan available light yang tidak bisa diatur oleh manusia. Hanya saja butuh penempatan dan setting yang pas agar bisa menghasilkan foto studio yang indah. Untuk ada baiknya memahami sedikit mengenai dasar-dasar yang terkait dengan pencahayaan dalam dunia fotografi. Daftar Isi 1A. Sumber Cahaya1. Available Light2. Lighting Lamp3. Flash4. Build in FlashB. Alat Bantu LigthingC. Penempatan Ligthing1. Front Light2. Oval Light3. Side Light4. Rim Light5. Back LightD. Curva Histogram Cahaya / Intensitas Cahaya1. Over Exposure High Key2. Ballance Exposure Normal Key3. Under Exposure Low Key A. Sumber Cahaya Sumber cahaya menjadi penentu arah datangnya cahaya. Dalam fotografi sumber cahaya terbagi atas 4 jenis. 1. Available Light Available light adalah sumber cahaya alami yang disediakan oleh alam baik itu bulan ataupun matahari, namun cahaya bulan tidak pernah cukup terang dalam dunia fotografi model. Cahaya matahari sangat membantu mengatasi masalah namun pada jam-jama tertentu sumber cahaya ini bersifat Hard Light dimana wajah model akan kelebihan exposure dan skin tone menjadi hilang. 2. Lighting Lamp Ligthing Lamp adalah lampu foto studio yang digunakan untuk membantu pencahayaan. Lampu ini terbilang boros energi bahkan sampai 500 watt. Keuntungan dari lampu ini bisa menghasilkan dua jenis cahaya yakni Continuous light dimana fungsinya sama persis dengan Available ligth namun intensitas cahaya di Continuous light dapat diatur sedimikian rupa agar sesuai dengan harapan fotografer. Hal lain yang bisa didapatkan dari Ligthing lamp adalah sudut jatuhnya cahaya serta mode flash light bagi yang sudah mahir menebak tingkat keterangan cahaya tanpa harus melihat secara langsung di mode Continuous light dan live view. 3. Flash Flash adalah lampu cahaya yang mudah di bawah karena ukurannya yang kecil. Fungsinya hampis sama dengan lighting lamp hanya saja tidak memiliki mode continuous light. Keuntunganya Flash bisa dibawa bahkan di luar ruangan, sedangkan untuk fotografi indoor, Flash termasuk low Budget Lighting. 4. Build in Flash Build in flash adalah lampus cahaya yang menghasilkan cahaya seperti kilat atau dikenal dengan nama Blist mode. Lampu ini dibenamakan biasa di bagian atas kamera dan tidak bisa diarahkan alias langsung mengarah ke muka model. Jarak lensa dan flash yang terlalu dekat membuat cahaya flash yang dipantulan dari mata model langusng tertuju ke lensa sehingga membuat efek Red Eye dimana lensa mata model terlihat merah. Jika cahaya pada flash dihalangi, Flash ini membantu fotografer dalam men-trigger Lighting Lamp yang punya fasilitas Eye Cat atau mata kucing yakni fasilitas menyalakan dengan merespon kilatan cahaya. B. Alat Bantu Ligthing Alat bantu ligthing adalah peralatan yang digunakan fotografer untuk membantu sistem pencahayaan agar cahaya yang dihasilkan lebih baik. Ada banyak alat bantu namun yang paling umum dikenal fotografer sebagai berikut Reflektor – Berfungsi memantulkan cahaya lembut ke arah tertentu. Reflektor terbuat dari bahan yang semi memantulkan cahaya. Umunya berwarna perak namun ada juga yang berwarna keemasan. Soft Box – Berfungsi untuk mengurangi besarnya intensitas cahaya yang jatuh pada model sehingga skin Tone dari si model tetap bertahan. Beauty Disk – Bentuknya melingkar dengan lobang hexagonal seperti saran lebah di seluruh permukaan. Fungsinya untuk membuat cahaya seolah-olah berasal dari sumber yang tak terhingga sehingga flash bisa langusng di tembakkan ke arah wajah model. Ligth Stand – Berfungsi untuk menempatkan posisi lampu studio yang dapat diatur ketinggian dan posisinya. Tujuannya agar menghasilkan cahaya sesaui dengan arah yang diinginkan. Trigger – Pemicu Ligthing menyala pada model Blitz, tujuannya agar kamera bisa memicu nyala lebih dari satu flash. Selain alat-alat tersebut ada juga alat bantu ligthing yang bersifat merubah atau memberikan fill warna pada cahaya yang disebut dengan filter, namun itu hanya digunakan oleh fotografer yang sudah advance. C. Penempatan Ligthing Penempatan lighting adalah teknik meletakkan posisi lampu realtif terhadap tubuh model. Secara umum diletakkan tepat di depan model, namun dalam dunia fotografer ada banyak posisi yang menghasilkan cahay yang berbeda. Teknik ini dikenal dengan nama Strobiz. 1. Front Light Front Ligth adalah teknik menempatkan flash atau lighting tepat di depan model. Tujuannya untuk menghasilkan cahaya flat pada model agar seluruh detil tubuh dan fashion item yang dikenakan model terkena cahaya. 2. Oval Light Oval ligth adalah teknik penempatan model yang berada sekitar 45o di hadapan model tujunya untuk memberikan cahaya sebanyak 75% dari objek namun tetap menyisahkan bayangan di bagian belakang objek. 3. Side Light Side Ligth adalah mengatur posisi cahaya seolah-oleh berasa dari samping model atau mungkin kisana 90o dari tubuh model. Sebenrnya tergantung dari kualitas lighting yang digunakan. Tujuannya untuk menghasilkan sisi gela dan terang pada tubuh model menjadi berlawanan. 4. Rim Light Rim Ligth adalah teknik menempatkan lampus di bagian belakang model namun tidak tepat membelakangi model. Tujuannya agar 25% bagian depan model saya yang terkena cahaya biasanya berupa garis tubuh dengan cahaya tepian wajah atau tubuh. Teknik Rim Light ini sangat baik dalam memaksimalkan gestur tubuh dan pose model karena mempertegas garis terap dan gelang di tepian tubuh model. 5. Back Light Bakc ligth adalah teknik menempatkan lampu tepat berada di belakang model. Jika cukup kuat tujuannya adalah untuk membuat garis siluet tubuh model yang kontras, namuan kebanyakan digunakan oleh fotografer sebagai Hair Light agar menghasilkan efek cahaya rambut yang indah. D. Curva Histogram Cahaya / Intensitas Cahaya Intesitas cahaya atau jumlah cahaya yang masuk dalam kamera selama proses pengambilan gambar dalam dunia fotografi dapat dilihat melalui Histogram foto. Histogram sudah disediakan di banyak kamera digital namun agar lebih detil melihat Histogram dapat dilihat dengan bantuan Software kelola gambar seperti Adobe Photoshop. Dalam dunia fotografi Histogram secara umuj dibagi ke dalam tiga jenis yakni Over Exposure, Normal Oxposure dan Under Exposure. 1. Over Exposure High Key High Key atau Over Exposure adalah kondisi dimana foto kelebihan cahaya. Hal ini dapat dilihat dari histogram foto dimana cahaya banyak berkupulan di daerah highlight. Untuk menciptakan foto seperti ini maka ligthing yang digunakan paling tidak bagian dengan teknik Oval Light di sisi kiri dan kanan, jika masih kurang tempatkan satu lagi Front light flash. Curva Histogram High Key 2. Ballance Exposure Normal Key Ballance Key adalah kondisi dimana exposure cahaya yang diberikan fotografer pada sebuah gambar berada pada daerah normal atau disebut kurva normal. Dalam histogram, Keberadan warna lebih banyak menumpuk di daerah Midtone pada histogram. Ballance Exposure Histogram 3. Under Exposure Low Key Low Key atau Under Exposure adalah teknik pengambilan gambar dimana daerah Shadow dari gambar lebih dominan dibandikan dengan daerah Hihgligth. Dalam Histogram, kumpulan cahaya dan warna lebih condong di daerah kiri. Low Key Histogram Photo Akhir KataNah itu dia aturan sekelumit aturan-aturan dan peralatan standar dalam fotograhi indoor di dalam studio. Silahkan kunjungi artikel menarik lain mengenai fotografi hanya di
Sebutkanmanipulasi cahaya berdasarkan sifat dasarnya! 5. Jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting! 6. Sebutkan warna apa saja yang dapat diteruskan oleh filter warna magenta!
Memotret itu ibarat melukis dengan cahaya. Tapi, untuk bisa bersahabat dengan cahaya itu nggak mudah, apalagi kalau kamu bermaksud menggunakan sinar alami dari matahari. Kalau gitu, yuk, pelajari jenis teknik pencahayaan dalam fotografi! Meski sedikit lebih rumit dari mempelajari cara mengontrol kamera, kamu mesti paham dasar-dasar pencahayaan dalam fotografi. Ada yang berdasarkan sumber dan ada juga yang berasal dari arah masuknya cahaya. Ayo kita bahas satu per satu jenis pencahayaan dalam fotografi. Teknik Pencahayaan Berdasarkan Sumber Cahaya Gemar hunting foto di banyak lokasi berbeda? Berarti kamu wajib banget nih, mempelajari tentang teknik pencahayaan fotografi berdasarkan sumber cahayanya. Mau motret indoor maupun outdoor, nggak jadi masalah besar! Yuk, simak tiga pencahayaan dalam fotografi berdasarkan sumber cahaya berikut ini! 1. Available Light Pengaplikasian available light Sumber Teknik pencahayaan fotografi yang akan kami bahas pertama adalah available light atau disebut juga dengan ambient light. Bicara soal pengertian, available light adalah cahaya yang sudah tersedia secara alami dan bisa kamu dapatkan dengan cuma-cuma dari lingkungan sekitar. Dikatakan available light ketika kamu sebagai fotografer nggak bisa mengatur terang-gelap dan arah cahaya yang diterima. Misalnya cahaya matahari, sinar rembulan, lampu perkotaan di malam hari, dan lain sebagainya. Karena nggak bisa diatur dan diprediksi, alhasil sumber lighting fotografi ini memberikan tantangan tersendiri kepada fotografer. Sehingga kamu memerlukan alat khusus untuk memanipulasi cahaya. Gunakan reflektor untuk memantulkan dan mengarahkan sumber cahaya ke arah objek foto.
LowKey lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto.Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya.
Konsep lighting merupakan salah satu unsur penting dalam sinematografi dan pembuatan film. Dengan mempertimbangkan lighting, filmmaker bisa bermain-main dengan cerita dan mempengaruhi emosi penonton. Dengan kata lain, konsep lighting adalah elemen storytelling yang tidak bisa kamu kesampingkan. Pencahayaan dalam film berfungsi untuk memberikan mood, tone, tekstur, dan juga depth. Selain itu, pencahayaan juga mengarahkan mata penonton kepada sebuah subjek atau objek tertentu dan memberikan informasi tentang sebuah adegan – siapa yang berada di dalam adegan tersebut, apa emosi yang dirasakan oleh dirinya, apakah adegan tersebut terjadi pada pagi hari atau malam hari, dan juga bagaimana suasana adegan tersebut? Apakah menyenangkan? Tegang? Menyeramkan? Intinya, pencahayaan berfungsi untuk bercerita. Jika kalian ingin menjadi DP atau gaffer dan bercerita lewat cahaya, coba pahami konsep-konsep berikut ini yuk! Three Point Lighting Ini konsep lighting paling standar sih dan menjadi hal pertama yang perlu kamu pahami. Jadi, ada key light, fill light, dan back light. Untuk lebih mudahnya, silakan lihat diagram di bawah ini Key light adalah cahaya utama yang menyinari subjek atau objek, fill light adalah cahaya yang mengisi bagian kosong yang tidak disinari oleh key light dan berfungsi untuk mengimbanginya, sedangkan back light adalah cahaya yang diletakkan di belakang subjek atau objek untuk memisahkan subyek dengan background dan dalam beberapa situasi, back light juga dapat digunakan untuk menghilangkan bayangan yang dihasilkan oleh key light. High Key vs Low Key High key adalah pencahayaan terang dengan eksposur rata dan kontras rendah. Biasanya digunakan untuk menggambarkan suasana bahagia, semangat, dan emosi positif lainnya. Berikut adalah contoh penggunaan high key Kamu bisa menemukan konsep pencahayaan high key dipakai di film romance dan komedi. Cara untuk mendapatkan hasil gambar yang high key bisa dikatakan mudah, kamu hanya perlu memperkuat key light dan menggunakan fill light lalu menggunakan diffuser untuk memperhalus cahaya yang menyinari subjek atau objek. Low key adalah pencahayaan rendah. Teknik ini membuat batasan antara gelap dan terang terlihat jelas. Biasanya low key digunakan untuk menggambarkan suasana sedih, menyeramkan, atau juga misterius. Di bawah ini adalah contoh penggunaan low key Kamu bisa menemukan konsep pencahayaan ini dipakai di film horror, thriller, dan drama. Untuk mendapatkan hasil gambar low key, kamu perlu menggunakan lampu yang kecil dan memantulkan cahaya yang dihasilkan oleh lampu tersebut agar mendapatkan fill light. Soft vs Hard Hard light adalah pencahayaan keras. Lampu dihajar ke subyek sehingga menghasilkan garis bayangan yang tegas dan kontras sehingga menciptakan kesan dramatis. Untuk mendapatkan hasil gambar dengan pencahayaan hard light, kalian perlu untuk meminimalisir penggunaan fill light. Contoh penggunaan hard light bisa kamu lihat film Nightcrawler Soft light adalah pencahayaan lembut, dihasilkan dari alat seperti diffuser atau reflector, menciptakan gradasi bayangan yang lembut atau bahkan mengurangi bayangan sehingga menciptakan kesan elegan. Untuk mendapatkan hasil gambar dengan pencahayaan soft light, kalian perlu menggunakan banyak key light dengan fill light secukupnya. Contoh penggunaan soft light bisa kamu lihat film Her Temperatur Diukur pakai satuan Kelvin, semakin tinggi semakin hangat kuning, semakin rendah semakin biru dingin. Hangat dingin gambar tentunya mempengaruhi rasa’ dari gambar yang dihasilkan. Temperatur memiliki hubungan yang erat dengan white balance. Dengan mengetahui sumber cahaya yang digunakan, kita dapat menentukan white balance yang pas untuk gambar kita sehingga gambar tidak terlalu kuning atau terlalu biru. Contoh penggunaan temperatur lighting yang hangat Contoh penggunaan temperatur lighting yang dingin Realis vs Ekspresionis Layaknya sebuah lukisan, pencahayaan dalam film juga termasuk dalam dua jenis seni ini realis dan ekspresionis. Realis menciptakan pencahayaan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Memberi kesan nyata, sedangkan ekspresionis menciptakan warna dan bentuk cahaya yang tidak realistis, dan tapi mengekspresikan rasa’ dan nuansa’. Contoh penggunaan pendekatan lighting ekspresionis Contoh penggunaan lighting yang realis Tuh kan pilihannya banyak banget! Dengan memahami konsep dan teknik di atas, kosa kata kita untuk bercerita secara visual akan semakin banyak. Seru ya kita jadi punya senjata’ lain untuk bercerita selain angle dan ukuran shot. Semoga artikel ini bermanfaat ya! Selamat bereksperimen!
LowKey Lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key pencahayaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Fot ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya. Pengertian Low Key Lighting Low Key lighting menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key lighting pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Teknik Fotografi Low Key Lighting Memanfaatkan lampu jalan Pemahaman sederhana untuk menerjemahkan Low Key Lighting adalah foto dengan minim penyinaran atau pencahayaan dengan mengutamakan pencahayaan hanya pada bagian tertentu pada obyek/subyek. Biasanya teknik pencahayaan ini diterapkan pada pemotretan subyek portraiture namun sering juga pada pemotretan arsitektur, still-life dan lainnya. Dalam teknik Low Key Photography tidak selalu menggunakan sedikit lampu/sumber pencahayaan, dapat juga menggunakan lebih dari banyak lampu dan atau aksesori pemantul cahaya reflektor/cermin. Tujuannya untuk mengangkat detil pada beberapa bagian pada subyek/obyek foto. Tips Teknik Low Key Lighting Untuk mencoba teknik ini dapat dimulai dengan menggunakan satu sumber pencahayaan dan latar belakang kain hitam atau warna lain yang gelap. Untuk portraiture, subyek/model mengenakan pakaian hitam atau warna gelap Low Key Photography juga dikenal dengan istilah Black on Black. Tujuannya untuk mengutamakan wajah subyek/model kita “muncul” pada foto. Teknik Fotografi Low Key Lighting Pencahayaan dari sisi kanan Lampu utama Key Light diletakkan pada posisi arah 45º dari subyek/model kita dengan ketinggian secukupnya biasanya sekitar 30cm sampai dengan 50cm, lalu kita arahkan ke kiri atau ke kanan, menunduk atau mengenadah sesuai kemauan kita wujudkan efeknya. Teknik pengaturan lampu utama seperti ini dikenal sebagai Rembrandt Lighting pada Portraiture Photography. Posisikan subyek/model kita cukup jauh dari latar belakang untuk hindari penyinaran yang tidak diinginkan pada latar belakang tersebut. Apabila salah satu sisi pada wajah subyek/model kita terlalu gelap, silakan gunakan pemantul/reflektor untuk megurangi kontras terang-gelap. Pengaturan ini sudah cukup iuntuk memulai pemotretan, dikenal juga sebagai teknik Single Lighting. Dalam Low Key Lighting Photography, teknik Single Lighting ini dapat dikembangkan dengan menambahkan lampu untuk menyinari rambut atau bagian dari tubuh subyek/model kita untuk memisahkannya dengan latar belakang hair light atau rim light. Demikian penjelasan sederhana tentang Low Key Lighting, silakan mencoba.

LowKey lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto.Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low keypencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto.Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya.Setting lampu biasanya sangat minim.

MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 I Gede Dona Nugraha, 2 2 F. MATERI AJAR Memanipulasi Cahaya Berdasarkan Sifat Dasar Cahaya 1. Lembutkan disaring agar sumber cahaya menjadi lebih lembut dan lebih melebar 2. Konsentrasikan atau diarahkan agar sumber cahaya dapat bertambah intensitas, kontras, mudah diarahkan dan tajam Standard reflektor, snoot 3. Pantulkan keberbagai bidang yang memantul, ini adalah alternatif lain untuk mendapatkan cahaya yang lebih besar dan lebih lembut tetapi dengan intensitas kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan disaring Styrofoam, payung pantul Teknik Pencahayaan dalam Fotografi Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi 1. High Key Lighting Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk. Gambar38. High Key Lighting 2. Low Key Lighting MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 I Gede Dona Nugraha, 2 3 Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key , sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Foto low key pencayahaan sangat minim, ditekankan pd bagian tertentu objek foto. low key sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dsb.. Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Gambar 39. Low Key Lighting 3. Candle Light Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key . Bedanya pd sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh. Teknik ini digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 I Gede Dona Nugraha, 2 4 Gambar 40. Candle Light 4. Split Lighting Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya. Gambar 41. Split Lighting 5. Horror Lighting Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Gambar 42. Horror Lighting 6. Butterfly Lighting Maksudlow key lighting adalah fotografi yang nuansa cahayanya gelap, begitu juga dengan arti high key adalah fotografi yang nuansa cahayanya terang.Teknik low key lighting sendiri lebih sering digunakan untuk memotret portrait (manusia), terutama dalam setting studio/indoor, dimana fotografer mengendalikan penuh sifat cahaya, arah, penyebaran, dan intensitas cahaya.Dalam teknik low key
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SRe. Dutch Angle Posisi kamera menghasilkan orientasi gambar yang tidak natural pada memberikan kesan tidak nyaman, disorientasi pada Evaluasi 1. Sebutkan Macam-Macam ukuran bidang pandang pengambilan gambar ? 2. Jelaskan apa itu Mid Shoot ? 3. Jelaskan salah satu cara untuk membuat foto tampil berbeda ? 4. Jelasakan apa itu High Angle dan Long Angle ? 5. Apa itu Dutch Angle, jelaskan dan beri contoh ?MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR BAB V TATA CAHAYA DALAM PENGAMBILAN Menganalisis tata cahaya dalam pengambilan gambar Menjelaskan tata cahaya dalam pengambilan gambar Menganalisis tata cahaya dalam pengambilan Mengatur tata cahaya dalam pengambilan gambar Membuat tata cahaya dalam pengambilan gambar Mengatur tata cahaya dalam pengambilan gambarA. Materi Lighting Lighting adalah tekhnik mengatur pencahayaan, agar gambar yang dihasilkan berkualitas tinggi dengan tingkat fokus yang dalam fotografi dan videografi adalah unsur yang paling penting dan utama untuk menciptakan sebuah gambar, image dan video. Fungsi Pencahayaan, yaitu ❖ Menyinari obyek / subjek ❖ Menciptakan gambar artistic ❖ Menghilangkan bayangan yg tidak perlu ❖ Membuat efek khusus Sifat Cahaya, yaitu ❖ Cahaya dapat menembus ❖ Cahaya dapat difokuskan ❖ Cahaya dapat dipantulkan ❖ Cahaya mempunyai warna Sumber Pencahayaan, yaitu ❖ Natural Light ❖ Artificial LightMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SRJenis Pencahayaan, yaitu1. Direct Light Cahaya Langsung Cahaya yang langsung dari matahari yang paling mudah dikenali. Cahaya ini langsung mengenai benda tanpa terhalangi apapun. Direct Light2. Diffused Light Cahaya tidak langsung Cahaya baur, tidak langsung mengenai objek tetapi terhalangi oleh sesuatu. Diffused LightAplikasi dari sumber pencahayaan tak langsung, yaitu1. Key LightMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SRCahaya utama yang berfungsi sebagai penerang pokok atau utama. Key Lightberkarakter tajam dan digunakan menerangkan pd wilayah khusus. Key Light2. Fill Light Cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap. Fill Light bersifat lembut dan merata dari pusat hingga LightMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR3. Back Light Berfungsi sebagai cahaya tambahan untuk memisahkan subjek dg latar belakang, dan membantu memunculkan warna dan tekstur subjek, sehingga foto / video jadi lebih berdimensi. Back Light4. Front Light Cahaya yang berasal dari depan subjek yg bertujuan untuk membuat subjek terlihat jelas. Front Light5. Over Head Light Cahaya berasal dari atas subjekMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR Over Head Light6. Down Light Cahaya berasal dari atas subjek dg cara menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas subjek. Down Light7. Side Light Cahaya berasal dari damping yang berguna menerangi sisi kiri atau kanan subjek dan membuat mendramatisir foto. Side LightMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR8. Cyclorama Cahaya yang lembut dari atas upper horizone dan dari lantai lower horizone yang berfungsi memberikan cakrawala dan perubahan-perubahan suasana. perfileman dan tata panggung CycloramaKualitas PencahayaanDibedakan berdasarkan seberapa tegas dan halus bayangan yang dihasilkan oleh sumberpencahayaan yaitu1. Hard Light Cahaya yang keras, sumber cahayanya relatif kecil, yaitu sinar matahari, bayangan cukup tegas. Hard Light2. Soft LightMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SRCahaya yang lembut akan menghasilkan foto yang tidak sekontras cahaya yang keras,tekstur muka tidak terlalu menonjol, dan bayangannya bergradasi atau hampir tidakada. Soft LightMemanipulasi Cahaya Berdasarkan Sifat Dasar Cahaya1. Lembutkan / disaring agar sumber cahaya menjadi lebih lembut dan lebih Konsentrasikan atau diarahkan agar sumber cahaya dapat bertambah intensitas, kontras, mudah diarahkan dan tajam Standard reflektor, snoot.3. Pantulkan keberbagai bidang yang memantul, ini adalah alternatif lain untuk mendapatkan cahaya yang lebih besar dan lebih lembut tetapi dengan intensitas kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan disaring Styrofoam, payung pantul.Teknik Pencahayaan dalam FotografiPermainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yangbagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi, yaitu1. High Key LightingMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SRTeknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi olehwarna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci,lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yangmemerlukan penguatan pada produk. High Key Lighting2. Low Key Lighting Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil low key pencayahaan sangat minim, ditekankan pd bagian tertentu objek foto. low key sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dsb. Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Low Key LightingMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR3. Candle Light Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya pd sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh. Teknik ini digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Candle Light4. Split Lighting Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan LightingMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR5. Horror Lighting Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Horror Lighting6. Butterfly Lighting Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu- jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek LightingMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR7. Rembrandt Lighting Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi & berkarakter bahkan dengan peralatan lampu yang pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah mata. Rembrandt LightingFilter LightPerlu diperhatikan bahwa warna benda transparan misalnya filter cahaya, sangat bergantungpada warna cahaya yang diteruskan. Sedangkan pada warna benda tidak transparan seperti batu,daun dan lainnya tergantung pada warna yang dipantulkan. Jadi filter cahaya juga berfungsisebagai penerus warna-warna LightingBerikut adalah warna sinar yang diteruskan oleh gabungan dua filter cahaya MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR Filter LightingB. Evaluasi 1. Apa pengertian lighting? 2. Sebutkan sumber pencahayaan! 3. Jelaskan jenis pencahayaan! 4. Sebutkan manipulasi cahaya berdasarkan sifat dasarnya! 5. Jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting! 6. Sebutkan warna apa saja yang dapat diteruskan oleh filter warna magenta!MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR BAB VIPENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK ZOOMING DAN Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik zooming dan panning Menjelaskan prosedur pengambilan gambar dengan teknik zooming dan panning Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik zooming dan Melakukan prosedur pengambilan gambar dengan teknik zooming dan panning Menggunakan tata cahaya dalam pengambilan gambar Mengatur tata cahaya dalam pengambilan gambarA. Materi 1. Teknik Zooming Sebuah teknik fotografi slow shutter speed dengan merubah focal length lensa pada lensa zoom dengan cara menarik atau mendorong gelang zoom pada lensa sehingga menghasilkan efek seolah-olah subjek bergerak mendekat zoom in atau menjauh zoom out. Cara untuk melakukan teknik Zooming yaitu ❖ Atur agar kamera dalam keadaan stabil ❖ Atur shutter speed tidak lebih cepat dari 1/30 ❖ Tekan tombol shutter speed kemudian selama shutter speed terbuka geser gelang zoom pada lensa sesuai dengan efek yang diinginkan apakah zoom in atau zoom outMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SRMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR2. Teknik Panning Sebuah teknik slow speed fotografi dengan menggerakkan kamera pada saat pemotretan dengan mengikuti gerakan subjek sehingga menghasilkan subjek yang relatif fokus sedangkan background terlihat untuk melakukan teknik Panning yaitu ❖ Gunakkan shutter speed yang dari 1/60 kemudian eksperimen lebih cepat atau lebih lambat dari angka tersebut. ❖ Pada saat subjek mendekat, arahkan kameradan focus. ❖ Tekan tombol shutter speed dan terus gerakkan kamera mengikuti gerakkan subjek sampai subjek DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SRB. Evaluasi 1. Jelaskan cara untuk melakukan teknik Zooming ? 2. Jelaskan apa itu teknik Panning ? 3. Jelaskan cara untuk melakukan teknik Panning ? 4. Gambar di atas termasuk Teknik apa ? 5. Gambar dibawah termasuk Teknik apa ?MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR BAB VII PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik bluring Menjelaskan prosedur pengambilan gambar dengan teknik bluring Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik Mengambil gambar dengan teknik bluring Menjelaskan gambar dengan teknik bluring Mengambil gambar dengan teknik bluringA. Materi Salah satu cara paling efektif memberi kesan bergerak pada sebuah foto adalah dengan membiarkan subjek menjadi blur. Untuk memotret subjek yang bergerak menjadi blur diperlukan kecepatan rana rendah. Kecepatan rana yang diperlukan tergantung pada beberapa faktor. Kecepatan subjek yang bergerak menjadi pertimbangan utama. Sebuah mobil yang melaju kencang mungkin akan menjadi blur pada eksposure dengan kecepatan rana 1/500 detik. Sementara itu, pejalan kaki akan menjadi blur pada kecepatan rana 1/30 detik saja. Faktor penting lainnya adalah sudut pandang dari arah mana dilakukannya pemotretan dan jarak dari subjek pemotretan. Subjek yang bergerak melintas dari samping akan menjadi blur lebih cepat dibandingkan dengan subjek yang bergerak menjauh atau mendekati pemotret secara frontal. Subjek yang bergerak di dekat Anda akan lebih blur jika dibandingkan subjek yang bergerak jauh dari DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SRTips Trik Fotografi Foto Blur atau Bokeh Memang dalam fotografi foto yang tajam merupakan hal yang diinginkan. Namunfoto yang blur yang diluar titik fokus juga dapat menciptakan foto dengan dimensi yangterkesan menarik. Definisi bokeh sendiri adalah salah satu bahasa Jepang yang memiliki arti menjadikabur’. Jadi foto bokeh bisa diartikan foto yang menonjolkan titik objek yang fokusnyasangat tajam yang dijadikan sebagai titik utama. Sementara objek selain titik utama akanblur atau kabur selective focusing. Bokeh berasal dari lensa bukan dari kamera. Oleh karena itu, hal terpenting yangharus dilakukan saat ingin mendapatkan bokeh adalah setting aperture lensa kita padabukaan yang sebesar mungkin. Lalu bagaimana caranya bisa menghasilkan foto bokeh atau foto dengan latarbelakang yang kabur/blur ? berikut ini akan dijelaskan tips fotografi bokeh ❖ Pilih mode manual atau Aperture Priority ❖ Pilih setting aperture sebesar mungkin dengan ditandai angka F sekecil mungkin. ❖ Atur jarak Anda ketika memotret, yakni jarak didepan dan dibelakang bidang DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR❖ Jauhkan jarak antara obyek dan background-nya.❖ Usahakan menggunakan lensa dengan kemampuan aperture besar.❖ Gunakan focal length lensa yang terpanjang, misal lensa 55-200, gunakan 200mm/ Jika ada, gunakan lensa prime atau fixed lens, lensa yang tidak bisa di- zoom untuk mendapatkan pola bokeh yang mendapatkan foto bokeh menggunakan kamera pocket atau kamera saku? Nahdengan kamera saku kita pun bisa menghasilkan foto bokeh akan tetapi hasilnya tidak sebagusmenggunakan kamera DSLR dengan lensa bukaan besar. Berikut cara membuat bokeh dengankamera pocket anda. Tips Membuat Foto Bokeh dengan Kamera Pocket yaitu ❖ Gunakan pilihan aperture priority, jika tidak ada gunakan mode Portrait atau Macro. ❖ Jangan dihidupkan lampu flash, Kalau cahaya memang tidak mencukupi pakailah tripod. ❖ Tentukan subjek foto yang memiliki kontras warna yang cukup antara objek utama dan background. ❖ Atur jarak subjek dan background, jangan terlalu dekat, Jika jarak background kurang jauh, maka semua akan terlihat tajam difoto sehingga anda tidak menghasilkan bokeh. ❖ Carilah background yang memiliki tektur mencolok. ❖ Saat memotret, dekatkan kamera dengan objek utama yang akan di foto. ❖ Kalau kamera saku Anda memiliki fitur optical zoom bukan digital zoom, gunakan zoom maksimal. Istilah Bukaan, Diafragma, Aperture, akan dibahas arti aperture secara lebih atau Diafragma atau Aperture adalah istilah fotografi yang mendefinisikan seberapabesar lensa terbuka bukaan lensa saat kita mengambil foto. Fungsi dari aperture sendiriadalah mengontrol seberapa banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera lewat bukaanpada lensa tersebut. Ketika tombol shutter dipencet, saat itulah lubang di depan sensorkamera akan terbuka. Dan setingan aperture lah yang menentukan seberapa besar lubang ituterbuka. Semakin besar terbuka, maka makin banyak cahaya masuk yang akan dibaca olehsensor DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan F-stop. Seperti diungkap diatas,fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensorterbuka. Semakin besar nilai F-nya , makin kecil diameter / diafragmanya terbuka dan begitujuga sebaliknya, makin kecil angka F-nya makin besar diafragma terbuka. Perhatikan ilustari bukaan lensa di bawah ini Pada gambar di atas terlihat, F4, F8 dan F16 memiliki perbedaan bukaanlubang/diafragma sebuah lensa. F4 lebih besar terbuka dari pada F8. Dan F8 lebih besarterbuka diafragmanya ketimbang F16. Berikut nilai aperture yang umum pada sebuah lensa f/ f/ f/2, f/ f/ f/ f/8, f/11, f/16, f/22, f32 … Pengaturan aperture dari f/ ke f/ akan membuatcahaya berkurang setengah dari sebelumnya karena memang diameternya mengecil menjadisetengah seperti yang sudah dijelaskan di atas. Secara arti ISO atau ASA dalam fotografi film adalah kemampuan atau tingkatsensitifitas sensor pada kamera terhadap cahaya. Sebagai dasar fungsi ISO pada fotografi,semakin besar nilai pada setingan ISO kamera, maka semakin sensitif dan besar cahaya yangdidapatkan. Fitur ISO pada kamera akan menjadi bagian dari segitiga exposure selainShutter Speed dan Aperture. Misal ISO=kerikil kemudian dimasukkan ke gelas yang akan diisi air. Denganbantuan kerikil tersebut, untuk mengisi air kedalam gelas hingga pas di bibir gelas, makatidak memerlukan air yang banyak. Begitu juga dengan ISO pada fotografi, semakin tinggiISO semakin sedikit cahay yang dibutuhkan untuk mencapai exposure yang DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR Selain AUTO, satuan nilai ISO pada kamera ditandai dengan nilai yang dimulai dariangka 50/100, 200, 400, 800, 1600 dan seterusnya sesuai spesifikasi kamera. Pada kameraDSLR profesional, ISO Nikon D600 misalnya mampu mencapai ISO hingga nilai 25000. Selain bisa menambah sensitifitas cahaya yang didapatkan, ISO juga bisamenimbulkan noise pada hasil fotonya. Namun untuk kamera digital di era perkembanganteknologi saat ini, ISO tinggi sudah bukan menjadi kendala. D3 dengan ISO 25600 masihmendapatkan foto dengan noise yang rendah. Ada yang belum tahu istilah fotografi NOISE ? Noise adalah bintik-bintik kecil yangada pada foto. Selain Noise, dengan menggunakan nilai ISO yang tinggi juga dapatmenyebabkan berkurangnya kualitas foto yang dihasilkan. Misalkan warna kurang keluar,foto jadi kurang detail/tajem Menggunakan ISO Iso tinggi biasanya digunakan saat kondisi kurang cahaya, misalnya saat motretmalam hari atau indoor. Kapan saat yang tepat memperhatikan atau menggunakan ISO padakamera ? saat kombinasi 2 bagian segitiga exposure shutter speed dan Aperture belummendapatkan exposure atau cahaya yang tepat. Pada saat kondisi seperti itulah Anda bisa menaikkan nilai ISO sampai mendapatkancahaya yang cukup dan memperoleh shutter speed yang ideal. Misalkan pada suatukesempatan Anda ingin memotret momen yang bergerak di dalam ruangan yang minimcahaya. Idelanya untuk menangkap momen yang cepat adalah menggunakan kecepatan ranaMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SRyang tinggi, soal besarnya aperture terserah, adanya berapa. Dalam contoh kasus di atas, saya harus menggunakan kecepatan 1/250 agar kameramampu merekam momen yang bergerak di ruangan indoor tersebut. Namun lensa hanyamemiliki aperture terlebar Tanpa menambah nilai ISO, saya hanya mendapatkan hasilfoto yang underexposured UE gelaaap. Nah, dengan mengunci shutter speed 1/250 danaperture saya harus menambah nilai ISO sampai mendapatkan exposure yang tepat. Pada umumnya, dalam fotografi banyak yang menganjurkan untuk menggunakanISO sekecil mungkin. Untuk menghindari Noise dan mendapatkan foto yang tajam. Apalagijika hasil foto akan Anda print dengan ukuran besar, Iso kecil sudah menjadi tetapi dalam beberapa kasus, Noise kadang diperlukan untuk menambah kesan fotoyang lebih dramastis, misalnya foto BW. Akan mengulas tentang Segitiga Exposure Shutter Speed, Aperture dan Iso. Istilahfotografi Exposure bisa diartikan sebagai kemampuan kamera mengumpulkan cahaya yangmasuk. Ada tiga hal yang penting untuk mengatur exposure di kamera yaitu Shutter speed,Aperture dan Iso. Hubungan ketiganya biasa disebut dengan segitiga exposure. Kamera pada dasarnya adalah sebuah alat yang berguna untuk menangkap cahayamelalui sensor kamera. Cahaya yang masuk akhirnya diterjemahkan oleh sensor menjadisebuah gambar. Sederhana saja, jika cahaya sedikit, gambar akan gelap atau disebut denganunderexposed/UE. Dan jika cahaya yang ketangkap sensor kamera banyak, gambar akanmenjadi terlalu terang overexposed/OE. Mari kita mencoba untuk berandai-andai, jika exposurediibaratkan sebagai sebuah gelas, dan cahaya adalah air yangakan dituangkan ke gelas. Maka exposure yang tepat adalah saatgelas terisi air hingga tepat di bibir gelas. Jika isi air tidakmencapai bibir gelas, maka gambar underexposed/UE, dan saatair tumpah karena kepenuhan maka gambar overexposed/ kan ? motret itu DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SRCara Mengatur Exposure Kamera era saat ini sudah memiliki kemampuan melihat gambar dan menghitungexposure yang canggih. Bahkan tentang kombinasi shutter speed, aperture dan ISO saatmenangkap suatu cahaya. Kamera digital DSLR ataupun kamera saku saat ini sudahmemiliki fitur pilihan mode exposure, ingin otomatis atau manual. Dalam kamera digital ada mode exposure manual Manual dan otomatisAutomatic, Program, Aperture Priority dan Shutter Speed Priority. Silahkan baca manualkamera masing-masing kamera untuk mempelajari mode-mode lebih lanjut. Untuk menggunakan manual exposure, Anda harus memahami terlebih dahulutentang shutter speed, aperture dan Iso. Jika ketiganya sudah dipahami, kami yakin untukmenuangkan air di dalam gelas tanpa harus tumpah ataupun kurang adalah hal mudah. Bacaapa itu aperture baca terlebih dulu artikel Memahami Definisi Aperture Secara Detail danjuga artikel Memahami Istilah Kecepatan Rana atau Shutter Speed dalam Compensation EV +/- Apa arti Exposure compensation ? Exposure compensation adalah sebuah fiturkamera untuk mengubah hasil perhitungan exposure baik dari manual ataupun autoexposure. Biasanya disimbulkan dengan EV +/-. Kapan menggunakan exposure compensation ? saat kita menggunakan auto/manualexposure namun hasil foto lebih gelap/terang dari yang diinginkan sebelumnya. Misalfotonya ingin lebih terang lagi dari hasil pengukuran exposure sebelumnya. Maka naikkanMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR exposure compensation sebesar +1 EV. Dan begitu sebaliknya jika foto ingin lebih gelap, turunkan menjadi -1 EV atau exposure Shutter speed + aperture + ISO = Exposure Contoh dengan angka angka pada rumus ini hanyalah contoh, jadi jangan dihafalkan ❖ 1/200 + f/ + ISO 100 = 0 hasil auto exposure ❖ 1/200 + f/ + ISO 200 = 1 setelah +1 EV exposure compensation foto akan lebih terang ❖ 1/200 + f/ + ISO 100 = -1 setelah -1 EV exposure compensation foto akan lebih gelap Perlu diingat, exposure compensation adalah bukan bagian dari faktor penentuexposure. Exposure compensation hanya mengubah hasil perhitungan autoexposure kita menerapkan exposure compensation positif, maka hasil perhitungan autoexposurekamera akan lebih terang daripada sebelumnya. Jika kita menerapkan exposurecompensation negatif, maka hasil perhitungan autoexposure akan lebih gelap daripadasebelumnya. Atau lebih sering disebut WB adalah kemampuan kamera membaca/mengukurtemperatur warna berdasarkan cahaya yang ada. Fungsi dari white balance sendiri adalahmengantur komposisi warna berdasarkan cahaya yang ada, agar mendapatkan foto yangakurat/tepat warna fotonya sesuai dengan warna aslinya natural color dengan kata lainsupaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau dst. Pada umumnya, sebagian dari kita pengguna kamera digital tidak pernahmemperhitungkan setting white balance, kita hanya senang bahkan selalu menggunakansetting auto white balance AWB serta menggunakan teknik segita exposure. Padahal WBAuto akan menganggap bagian tercerah adalah warna putih, walau mungkin sebenarnyaMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SRbukan. AWB cuman akurat kalau ada banyak warna putih di depan kemera kita. Namun jikaAnda menggunakan kamera Infra Red white balance adalah hal penting untuk menghasilkanfoto yang tepat sesuai warna yang diinginkan meskipun menggunakan format RAW. Meskipun kamera digital terbaru saat ini sudah semakin canggih dan mampumenghasilkan foto yang bagus. Namun kamera dengan teknologi saat ini masih memilikikelemahan, kamera tidak selalu mampu menyesuaikan kondisi warna obyek yangsebenarnya. Dengan kata lain, apa yang terlihat di kamera, belum tentu sama dengan kondisiaslinya. Nah dengan menggunakan fitur white balance inilah kamera mampu mengurangikelemahannya untuk mengatur komposisi warna dengan tepat. Sekedar tips untuk mengurangi kesalahan warna pada fotografi, pilihlah formatRAW saat memotret. Karena dengan setingan format RAW Anda masih bisa melakukanperbaikan warna di olah digital dengan mudah menggunakan software pengolah file RAWsesuai kamera digitalnya. Saat menggunakan setingan RAW, metode white balance mungkinmasih bisa diabaikan. Namun jika tetap memilih white balance yang tepat, Anda akanMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SRmengurangi waktu untuk proses digital di komputer. Ada banyak pilihan preset white balance pada kamera digital, berikut ini beberapapreset WB dan fungsinya yang umumnya tersedia di kamera digital. Berbicara memilihwhite balance adalah bukan soal salah atau benar, namun kita mau seperti apa warnafotonya. Karena terkadang meskipun saat tidak tepat memilih WB justru menghasilnya fotodengan warna yang unik dan menarik . Penentuan White Balance adalah elemen sangatpenting dlm fotografi digital krn di situ kita menentukan warna foto dan Fungsi Preset White Balance ❖ Auto - Kamera akan mencari pengaturan white balance yang paling sesuai dengan kondisi lapangan. Tapi dalam kondisi tertentu seringkali kurang tepat sehingga hasilnya standard, kurang maksimal.❖ Tungsten/Incandescent - disimbolkan dengan ikon bohlam. WB itu cocok digunakan saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam. Karena Tungsten menormalkan obyek yang berada di ruangan seperti ini. Tetapi ketika menggunakan di luar ruangan atau kondisi normal, hasil fotonya akan menimbulkan efek kebiru-biruan.❖ Fluorescent - disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan dengan pencahayaan lampu neon. Jika memasuki ruangan seperti ini, maka gunakanlah mode white balance Fluorescent. Mode ini bisa menetralkan temperatur obyek dengan cara meredam pijaran warna putih yang berlebihan.❖ Daylight/Direct Sunlight - biasanya dengan simbol matahari, sesuai simbulnya gunakan saat berada di bawah sinar matahari. Karena sistem menormalkan cahaya yang berlebih sehingga hasinya relatif lebih maksimal dibanding mode Auto White Balance.❖ Cloudy - disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung. Bagus juga dipakai saat matahari terbit di pagi hari atau senja hari. Modus ini digunakan untuk menambah dan memperkuat warna kuning kecokelatan.❖ Flash - simbolnya kilat, jika Anda menggunakan flash hasil warna pada gambar akan kebiru-biruan karena cahaya flash sifatnya lembut maka gunakanlah flash wb untuk menaikkan warna.❖ Shade - biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah siang hari atau anda berada di daerah bayangan, bukan bayangan dari sinar matahariMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR langsung. Karena mode ini bisa menetralkan kesan dingin dengan warna biru yang biasanya diperoleh pada kondisi lingkungan yang berbayang. Dengan berbagai pengaturan WB seperti jenis preset white balance diatas, kita bisamenghasilkan warna yang akurat sesuai warna Setting Custom White Balance dan Kelvin Selain jenis preset WB di atas, dibeberapa tipe kamera DSLR seperti Canon EOS 6Djuga ada pilihan lainnya yaitu Custom WB /Preset Manual dan Color Temperature/ pilihan Custom WB/preset manual biasanya menggunakan obyek berwarna putih/netraluntuk dijadikan master preset WB. Foto kertas warna putih/netral inilah nantinya akanmelakukan koreksi warna untuk warna obyek lain. Pada kamera profesional, white balance bisa diatur dari skala Kelvin, bukan sematadari simbol-simbol saja. Jadi, kalau foto kita kekuning-kuningan, artinya cara setting WB dikamera kita ketinggian. Harus kita turunkan, misalnya dari gambar awan ke gambarMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SRmatahari. Bermula dari seorang ilmuwan bernama Lord Kelvin William Thomson, yang jugamenciptakan lemari es, cahaya dikelompokkan dalam skala Kelvin. Warna cahaya dimulaidari warna merah sampai ungu. Skala 0 derajat Kelvin adalah sangat merah, sementara derajat Kelvin adalah sangat ungu. Untuk acuan cara seting WB kelvin berikut kamiberikan daftar temperatur/kelvin sesuai kondisi cahaya❖ Daylight = Kelvin,❖ Cloudy = Kelvin,❖ Tungsten = Kelvin,❖ Shade = Kelvin,❖ Fluorescent = Kelvin. Kekurang tepatan dalam pengaturan derajat Kelvin akan menghasilkan warna yangtidak sesuai dengan warna obyek aslinya. Karena untuk mendapatkan WB yg tepat, kitaharus tahu persis suhu warna yang ada di area pemotretan. Sebagai patokan dalammenggunakan kelvin, berikut ini patokannya ❖ Jika hasil foto berwarna kebiruan, berarti setting kelvin/temperatur terlalu rendah❖ Jika hasil foto berwarna kekuningan, berarti setting kelvin/temperatur terlalu tinggi Pernah mendengar istilah fotografi shutter speed atau kecepatan rana ? artikelfotografi kali akan membahas apa itu shutter speed ataupun kecepatan rana pada adalah semacam pintu penutup sensor pada kamera digital. Pada saat kita mengambilgambar, shutter akan membuka selama beberapa waktu sehingga sensor kamera akanmerekam cahaya yang masuk melalui lensa. Berapa lamanya shutter terbuka inilah yang dinamakan sebagai shutter speed ataukecepatan rana. Nah logikanya, semakin lama shutter ini terbuka, semakin banyak jugacahaya yang kerekam oleh sensor kamera. Begitu juga sebaliknya jika shutter semakin cepatmenutup maka semakin sedikit pula cahaya yang terekam sensor kamera. Gambar ilustrasishutter speed yaituMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR Satuan shuuter speed atau kecepatan rana sampai saat ini masih menggunakan satuan detik. Berikut contoh nilai shutter speed pada kamera digital.nilai besar Bulb , 32 , 16 , 8 , 4 , 2 , 1s , 1/2 , 1/4 , 1/8 , 1/16 , 1/32 , 1/64 , 1/125 , 1/250 , 1/500 , 1/1000 , 1/2000 , 1/4000 . 1/8000 nilai rendah1/2 lebih cepat dari pada 1s. Artinya semakin 1/… lebih besar berarti lebih cepat juga kecepatan rana yang didapatkan. Pada beberapa kamera digital yang baru , kecepatannya bisa lebih dari angka di atas, sehingga bisa menangkap gerakan peluru melesat Evaluasi 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik bluring! 2. Sebutkanlah tips fotografi bokeh! 3. Jelaskan apa itu aperture! 4. Jelaskan prinsip menggunakan ISO! 5. Sebutkan rumus exposure!MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR BAB VIII KOMPOSISI GAMBAR DALAM Menganalisis komposisi gambar dalam fotografi Menjelaksn komposisi gambar dalam fotografi Menganalisis komposisi gambar dalam Mengambil gambar berdasarkan komposisi Merancang gambar berdasarkan komposisi Mengambil gambar berdasarkan komposisiA. Materi Komposisi merupakan susunan dari berbagai objek dalam gambar sehingga kehadirannya dapat membangun atau mengacaukan sebuah mengambil gambar pandanglah objek dari berbagai sudut rendah / tinggi, dekat/jauh, berkelilinglah mengitari objek. Komposisi merupakan perpaduan antara Posisi,Proporsi, Garis, dll.❖ Posisi Mengatur peletakan dari suatu objek, baik melalui pengaturan fasilitas kamera dan sudut pandang maupun pengaturan dari objek.❖ Proporsi Ketika Anda akan mengambil suatu gambar, cobalah melihat sekeliling objek itu dan tentukan pula tujuan atau pesan yang Anda inginkan saat Anda mengambil gambar DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR❖ Garis mengarahkan mata pada suatu titik pandang tertentu. Garis yang bergelombang dan melengkung memberikan kesan ketenangan, garis tebal dan lurus serta diagonal memberikan kesan dinamis dan memperkuat gambar.❖ Bentuk menonjolkan bentuk satu sisi dengan penerangan muka, sedangkan untuk penampilan pola pencahayaan belakang lebih baik.❖ Peletakan posisi objek objek yang ditempatkan tidak ditengah lebih menarik daripada objek diletakkan ditengah.❖ Diagonal yang dinamis menampilkan kesan gerakan dan menampilkan kedalaman.❖ Kesedarhanaan meniadakan objek yang tidak perlu, latar belakang yang bersih, akan membuat gambar tampak menarikMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR Dengan komposisi, foto akan tampak lebih menarik dan enak dipandang denganpengaturan letak dan perbandaingan objek-objek yang mendukung dalam suatu foto. Dengandemikian perlu menata sedemikian rupa agar tujuan dapat tercapai, apakah itu untukmenyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan. Dalam komposisi selalu adasatu titik perhatian yang pertama menarik Mengatur Komposisi Dalam Fotografia. Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga terwujud sebuah kesatuan unity dalam Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam pribadi DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR Jenis-Jenis Komposisi 1. Garis Komposisi ini terbentuk dari pengemasan garis secara dinamis baik garis lurus, melingkar / melengkung. Biasanya komposisi ini bisa menimbulkan kesan kedalaman dan kesan gerak pada sebuah objek foto. Ketika garis-garis itu digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah foto menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR2. Bentuk Komposisi ini biasanya dipakai fotografer untuk memberikan penekanan secara visual kualitas abstrak terhadap sebuah objek foto. Biasanya bentuk yang paling sering dijadikan sebagai komposisi adalah kotak dan Warna Warna memberikan sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto apabila dikomposisikan dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula memberikan kesan anggun serta mampu dengan sempurna memunculkan “mood color” keserasian warna sebuah foto terutama pada foto – foto “pictorial” Foto yang menonjolkan unsur keindahan4. Gelap dan Terang Komposisi ini sebenarnya dipakai oleh fotografer pada era fotografi analog masih berkembang pesat terutama pada pemotretan hitam putih. Namun, sekarang ini, ditengah – tengah era digital komposisi ini mulai diterapkan kembali. Kini pengkomposisian gelap dan terang digunakan sebagai penekanan visualitas sebuah objek. Kita dapat menggunakan komposisi ini dengan baik apabila kita mampuMODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR memperhatikan kontras sebuah objek dan harus memperhatikan lingkungan sekitar objek yang dirasa mengganggu yang sekiranya menjadikan permainan gelap terang sebuah foto akan Tekstur Yaitu tatanan yang memberikan ksan tentang keadaan prmukaan suatu benda halus, kasar, beraturan, tidak beraturan, tajam, lembut,dsb. Tekstur akan tampak dari gelap terang atau bayangan dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada saat Komposisi Dalam Pemotretan Dalam pengemasan sebuah foto agar terkesan dinamis dan menimbulkankeserasian perlu sebuah pemahaman tentang kaidah – kaidah tentang komposisi. Yangantara lain❖ Rule of Thirds Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR❖ Sudut Pemotretan Angle of View Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik,jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar sejajar dengan objek, kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.❖ Format Horizontal dan vertical Proposi pesrsegi panjang pada view vender pada kamera memungkinkan kita untuk memotret dengan menggunakan format landscapehorisontal maupun portrait vertikal. Format pengambilan gambar dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir.❖ Dimensi Meskipun foto bercerita dua dimensi, yang artinya semua terekam diatas satu bidang. Namun, sebenarnya foto dapat dibuat terkesan memiliki kedalaman, seolah- olah dimensi ketiga. Unsur utama membentuk dimensi adalah jarak, Dimensi dapat terbentuk apabila adanya jarak, jika kita menampilkan suatu obyek dalam suatu dimensi maka akan terbentuk jarak dalam setiap elemennya. Untuk membuat suatu dimensi diperlukan adanya permainan ruang tajam, permainan gelap terang dan Evaluasi 1. Apa yang dimaksud dengan komposisi? 2. Jelaskan perbedaan posisi dan proporsi! 3. Apa saja tujuan mengatur komposisi dalam fotografi? 4. Perhatikan gambar disamping! Termasuk jenis komposisi apa gambar tersebut?5. Jelaskan apa itu rule of third!MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP - SR DAFTAR PUSTAKAPemanfaatan Kamera Digital dan Pengolahan Imagenya, 2005, Yogyakarta Andi dan Fotografi Digital, Membuat Foto Indah dengan Kamera Saku, 2008, Jakarta Selatan Media David, Understanding RAW Photography, 2013, Jakarta Elex Media FotografiSlide perawatan peralatan fotografi oleh Maulida Rahmi, STSlide presentasi fotografi oleh Bisma FSBahan Ajar TIK SMKN 1 KUTSEL Tata CahayaWebsite
5 Horror Lighting Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Horror Lighting 6. Butterfly Lighting Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan
Kali ini saya akan membahas mengenai Teknik Pencahayaan Dalam Fotografi atau disebut Lighting. Teknik Pencahayaan Dalam Fotografi atau lighting itu sangat penting dalam fotografikenapa ? Coba gambar bagus tapi gelap, pasti jadinya kurang maksimal. berikut Teknik Pencahayaan Fotografi atau lighting Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi. Hi Key Low Key Candle Light Split Horror Butterfly Rembrandt Teknik Pencahayaan dalam Fotografilighting High Key Lighting Lighting high keyadalah pencahayaan yang terang, merata dan menghindari adanya bayangan pada sebuah lighting high key ini diterapkan pada pemotretan yang menginginkan agar detail pada sebuah obyek dapat terekam dengan jelas, memberikan mood yang cerah dan atmosfir yang gembira. Diantaranya pada pemotretan foto produk, fashion, baby atau up penerapan lighting high key ini bisa bermacam-macam, diantaranya Lighting satu lampu sebagai mainlight menggunakan softbox minimal berukuran 120Ă—60, agar cahaya dapat jatuh lebih merata dan mengeliminir adanya bayangan. Disetel overexpose antara 1/2 sampai 1 stop tergantung efek yang dikehendaki. Lighting dua lampu sebagai mainlight menggunakan softbox minimal 60Ă—60 serta diposisikan equivalen terhadap obyek sebagai sumbu. Jadi tidak ada lampu yang berfungsi sebagai fill-in. Jika masih timbul bayangan atau gradasi terang gelap pada obyek, bisa dihindari dengan memaksimalkan fungsi dari reflektor. Low Key Lighting Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low keypencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Candle Light Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya terletak pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah. Split Lighting Split lightingteknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya. Horror Lighting Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model. biar kesannya mengerikan hehehehe. Butterfly Lighting Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu. Lighting jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto seperti gambar di samping sangat cantik . Rembrandt Lighting Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas. Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah Rembrandt sendiri diambil dari nama pelukis yang sering melukis dengan menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto. Teknik Pencahayaan Dalam Fotografi lighting berikut contoh lighting posisition gimana sekarang sudah mudeng tentang teknik pencahayaan dalam fotografi ? semoga cepat jika masih binggung tanyakan pada yang ahli fotografi Posted on Juni 2, 2012, in MULTIMEDIA. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
1 Available Light Pengaplikasian available light (Sumber: pexels.com) Teknik pencahayaan fotografi yang akan kami bahas pertama adalah available light atau disebut juga dengan ambient light. Bicara soal pengertian, available light adalah cahaya yang sudah tersedia secara alami dan bisa kamu dapatkan dengan cuma-cuma dari lingkungan sekitar. Teknik Pencahayaan Lighting Dalam Fotografi - Jika berbicara tentang pencahayaan lighting dalam fotografi baca kembali tentang konsep 'pencahayaan dalam fotografi', maka hal ini tidak terlepas dari teknik atau cara yang digunakan dalam memanfaatkan sumber cahaya ketika memotret. Teknik pencahayaan dalam fotografi ini sangat penting untuk dipelajari dan dilatih agar kemampuan kita dalam dunia fotografi semakin terasah dengan baik. Berdasarkan arah datangnya cahaya, teknik pencahayaan lighting dalam fotografi terbagi menjadi banyak jenis. Namun secara umum terdapat tujuh jenis teknik dasar pencahayaan yang dikenal dan seringkali digunakan saat memotret yaitu front light, oval light, side light, rim light, back light, top light, dan ray of light. Teknik Front Light Teknik front light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan lighting yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari belakang fotografer. Cahaya yang datang saling berhadapan dengan area yang menjadi fokus utama objek foto, sehingga objek akan mendapatkan pencahayaan yang penuh. Kekurangan yang dimiliki dari penggunaan teknik front light ini yaitu objek utama akan terkesan datar flat atau tanpa dimensi. Kelebihan yang dimiliki dengan menggunakan teknik frontlight ini yaitu kita dapat memperoleh informasi warna yang dimiliki oleh objek yang kira potret. Teknik Oval Light Teknik oval light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan lighting yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari sudut 45Âş dari posisi fotografer berada atau sekitar 3/4 dari posisi objek yang dipotret. Karakteristik dari teknik oval light ini adalah untuk memunculkan dimensi pada objek tanpa kehilangan karakter warna yang dimilikinya. Teknik ini banyak digunakan dalam studio dan dikenal dengan nama rembrant light atau lip. Biasanya digunakan reflector untuk membantu dalam memotret dengan teknik pencahayaan ini. Teknik Side Light Teknik side light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan lighting yang memanfaatkan arah cahaya yang datang tepat dari samping objek, sehingga posisi jatuhnya bayangan berada pada posisi lainnya. Karakteristik dari teknik side light ini yaitu untuk memunculkan tekstur dari objek yang dipotret. Teknik side light ini juga banyak digunakan untuk foto yang diambil di dalam studio. Teknik Rim Light Teknik rim light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan lighting yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari belakang objek dengan sudut 1/4 objek, sehingga bagian depan objek akan tampak gelap. Karakteristik dari penggunaan teknik rim light ini adalah untuk menampilkan bentuk garis atau kontur yang jelas dan kilauan bagian tepi belakang objek yang diportret. Teknik Back Light Teknik rim light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan lighting yang memanfaatkan arah cahaya yang datang tepat dari belakang objek yang dipotret. Fotografer berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya objek membelakangi sumber cahaya. Teknik back light ini sering digunakan untuk memotret foto siluet seperti foto petani yang saya potret di atas. Karena tujuan dari penggunakan teknik back light adalah untuk memunculkan bentuk objek secara kesuluruhan yang utuh. Teknik Top Light Teknik top light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan lighting yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari bagian atas objek yang dipotret, sehingga memunculkan kilauan rambut hair light, terlebih jika sumber cahaya berada agak belakang dari objek. Teknik top light ini digunakan untuk membuat foto yang bagian atas objeknya memiliki kilauan sehingga menimbulkan kesan yang sangat menarik. Baiasanya digunakan untuk memotret foto butterfly light. Teknik Ray of Light Teknik ray of light merupakan teknik yang memanfaatkan karakteristik cahaya, yang muncul karena terobosan melalui awan, debu dan benda lainnya. Untuk dapat melihat pencahayaan ini, kondisi lingkungan atau tempat jatuhnya sinar harus memiliki background yang gelap. Ray of light mudah ditemukan pada waktu pagi hari berkabut atau berasap. Saya sendiri senang memotret dengan teknik ray of light ini, untuk dapat menemukannya dengan mudah yaitu ketika matahari hendak terbenam di mana kondisi cuaca yang agak mendung.

teknikpencahayaan low key lighting dan horror lighting! -Low Key lighting menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. -Teknik foto horor pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model. Share on: 1. Import File

high key lighting atau kunci tinggi adalah lawan dari teknik low key atau kunci rendah merupakan bagian dari teknik fotografi strobist yaitu menggunakan cahaya atau flash yang terpisah dari kamera. Secara sederhana high key lighting adalah teknik fotografi dimana background berwarna putih atau cerah secara keseluruhan, teknik ini kebalikannya dari teknik sebelumnya yaitu low key yang memiliki background gelap secara juga teknik dasar strobisthigh key lighting photography sendiri biasanya di pakai untuk jenis foto dengan kesan bahagia, ceria, gembira. Selain untuk jenis foto potrait manusia teknik high key lighting photography juga banyak digunakan untuk foto produk, makanan, kecantikan dan lain lain. Bagaimana cara menggunakan teknik high key lighting photography.? Dalam postingan kali ini saya akan memberikan gambaran bagaimana cara nya menggunakan teknik dasar high key lighting secara sederhanaBerikut adalah Belajar Dasar Teknik Pencahayaan High Key LightingYang pertama yang harus di siapkan untuk menggunakan teknik high key lighting ini adalah kamera, flash eksternal, trigger dan receiver. Ke empat benda ini menjadi komponen wajib yang harus ada untuk dapat menghasilkan foto dengan teknik high key settingan di kamera sobat dapat menggunakan dial pengaturan dengan mode manual M kemudian ISO di angka tinggi misalnya 1600 kemudian untuk bukaan lensa sobat dapat menggunakan di angka F 8 , dan shutter speed di angka 1/125Untuk settingan flash atur kekuatan flash di angka 1/8, 1/16, 1/32 dan zoom di angka 24Setelah semua settingan dibuat, langkah selanjutnya adalah atur lokasi pemotretan dengan backgroud putih atau cerah, sobat dapat memanfaat warna tembok yang ada di rumah jika temboknya berwarna cerah, pilih lokasi dekat sumber cahaya misalnya dekat jendela, kemudian arahkan flash ke tembok atau background. Untuk teknik high key lighting ini yang di sinari flash bukan wajah tetapi semuanya sudah siap lakukan pemotretan tanpa flash terlebih dahulu untuk menentukan exposure yang tepat, fokuskan ke wajah usahakan warna dan cahaya untuk wajah terlihat pas, atur terus di settingan exposurenya jangan khawatir jika terlihat terlalu gelap karena akan terbantu oleh flash nantinya. Untuk teknik high key lighting sendiri bukan hanya warna background yang harus putih cerah tetapi warna objek foto atau model juga harus objek foto atau model di rasa pas exposure nya, kemudian lakukan pemotretan menggunakan flash lihat kembali bagaimana hasilnya, jika hasilnya terlalu terang atau terlalu gelap atur kembali settingan flash tadi sampai warna dan cahaya dirasa pas. Misalnya jika terlalu terang maka dapat di turunkan kekuatan flashnya misalnya jika di angka 1/8 terlalu terang bisa di naikan angkanya ke 1/16 atau 1/32. Perlu di perhatikan dalam pengaturan flash eksternal semakin rendah angkanya maka kekuatannya semakin tinggi begitupun sebaliknya semain besar angkanya berarti kekuatannya semakin rendah. Atur terus sampai warna dan kecerahannya di rasa mudah bukan. ?Dengan teknik ini sobat dapat kreasikan untuk jenis foto apa saja, potrait atau foto produk, perhatikan perbedaanya dengan memotret dengan teknik biasa, teknik high key lighting bisa terlihat lebih mewah dan terkesan segar jika di pandangNah itulah sekilas tentang teknik high key lighting, dengan Belajar Dasar Teknik Pencahayaan High Key Lighting semoga bisa menambah mood sobat dalam memotret jika selama ini sobat merasa hasil foto yang di dapat itu itu postingan ini bermanfaatTerima kasih .
  • edfiyb5f2f.pages.dev/894
  • edfiyb5f2f.pages.dev/726
  • edfiyb5f2f.pages.dev/864
  • edfiyb5f2f.pages.dev/844
  • edfiyb5f2f.pages.dev/644
  • edfiyb5f2f.pages.dev/465
  • edfiyb5f2f.pages.dev/703
  • edfiyb5f2f.pages.dev/322
  • edfiyb5f2f.pages.dev/526
  • edfiyb5f2f.pages.dev/720
  • edfiyb5f2f.pages.dev/620
  • edfiyb5f2f.pages.dev/184
  • edfiyb5f2f.pages.dev/305
  • edfiyb5f2f.pages.dev/38
  • edfiyb5f2f.pages.dev/30
  • jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting