E. Integralisasi dan Objektifikasi; Merespon Pemikiran Epistemologi Kuntowijoyo Dalam kesadaran berkeilmuan yang berperspektif antara Barat dan Islam, Kuntowijoyo menyatakan bahwa “ilmu-ilmu sekular adalah produk bersama seluruh manusia, sedangkan ilmu-ilmu integralistik adalah produk bersama seluruh manusia beriman”.45.
Hasil-hasil penelitian itulah yang kita warisi sekarang berupa tumpukan pengetahuan sain dalam berbagai bidang sain. Inilah sebagian dari isi kebudayaan manusia. Isi kebudayaan yang lengkap ialah pengetahuan sain, filsafat dan mistik. Hipotesis (dalam sain) ialah pernyataan yang sudah benar secara logika, tetapi belum ada bukti empirisnya.
Dan Filsafat berusaha menjawab pertanyaan secara kritis yang pertanyaannya bersifat umum, menyeluruh, dan mendasar. 3. Macam-macam Epistemologi? Macam-macamnya ialah sebagai berikut: - Epistemologi metafisis ialah gejala pengetahuan dengan bertitik tolak dari pengandaian matafisik yang tertentu.
Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigm ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu. 1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diujiF. SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN Filsafat mengambil peran penting karena dalam filsafat kita bias menjumpai pandangan-pandangan tentang apa saja (kompleksitas, mendiskusikan dan menguji kesahihan dan akuntabilitas pemikiran serta gagasan-gagasan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan intelektual (Bagir, 2005). REFLEKSI ATAS PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN PERENCANAAN KOTA DALAM TINJAUAN FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN Hendrianto Sundaro *) Corresponding author email : hendri01190@gmail.com Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang. Menara USM Lt 7, Jl Soekarno Hatta, Semarang- Indonesia Abstract .